Minggu, 13 November 2011

Makalah Seminar Nasional Sastra Indonesia Mutakhir di Aula Rektorat Universitas Lambung Banjamasin, 29 Oktober 2011

REKAM JEJAK KIPRAH SASTRAWAN KALSEL DI JAGAT NASIONAL SASTRA INDONESIA

Oleh Tajuddin Noor Ganie

BAROMETER SASTRAWAN NASIONAL BAGI SASTRAWAN KALSEL
Tidak semua sastrawan Kalsel telah menunjukkan kiprahnya di jagat nasional sastra Indonesia (JNSI). Namun, cukup sulit bagi penulis untuk memilih kriteria yang digunakan sebagai barometernya.
Sementara belum ada kriteria yang diresmikan, maka untuk sementara waktu penulis menetapkan sejumlah kriteria subjektif untuk menetapkan sastrawan Kalsel yang telah berkiprah di JNSI, yakni.
1. Pernah memublikasikan karya sastranya di Majalah Sastra Horison Jakarta.
2. Pernah menjadi peserta forum sastra berskala nasional.
3. Karya sastranya ikut dimuat dalam antologi karya sastra berskala nasional
4. Pernah meraih prestasi sebagai pemenang dalam sayembara menulis karya sastra berskala nasional
5. Biografi kesastrawanannya ikut dimuat dalam buku-buku referensi sejenis buku pintar sastra Indonesia, ensiklopedi sastra Indonesia, dan leksikon susastra Indonesia
Terus terang penulis tidak memiliki referensi lengkap menyangkut 5 kriteria yang ditetapkan di atas. Referensi yang digunakan sebatas pada apa yang ada pada penulis saja. Sehubungan dengan itu mohon maaf dan harap maklum jika tulisan ini masih perlu dilengkapi di sana-sini.

MERAYU SUKMA, 1940
Jagat nasional sastra Indonesia (JNSI) mulai diresmikan keberadaannya sejak tahun 1920 dengan patok utamanya penerbitan roman Azab dan Sengsara karangan Merari Siregar (Balai Pustaka Jakarta, 1920). Pada masa Balai Pustaka 1920-1933 belum ada sastrawan Kalsel yang berkiprah di JNSI.
Selanjutnya pada zaman Pujangga Baru 1933-1942, sudah ada sastrawan Kalsel yang tercatat berkiprah di JNSI, yakni Merayu Sukma (Banjarmasin, 1914). Pada tahun 1040 setidak-tidaknya telah terbit 6 judul roman karangan Merayu Sukma, yakni.
1. Kunang-kuning Kuning, Merayu Sukma, 1940. Medan : Penerbit Bokh Cerdas.
2. Berlindung Dibalik Tabir, Merayu Sukma, 1940. Medan : Penerbit Bokh Cerdas.
3. Menanti Kekasih Dari Mekah, Merayu Sukma, 1940. Medan : Penerbit Dunia Pengalaman.
4. Teratai yang Terkulai, Merayu Sukma, 1940. Medan : Penerbit Dunia Pengalaman.
5. Yurni Yusri, Merayu Sukma, 1940. Medan : Penerbit Cerdas.
6. Sinar Membuka Rahasia, Merayu Sukma, 1940. Medan : Penerbit Cerdas.
(Ganie, 2010:274-277)
Roman/novel Merayu Sukma di atas tidak diterbitkan oleh Balai Pustaka tetapi diterbitkan oleh sejumlah penerbit swasta di kota Medan. Ini berarti Merayu Sukma sesungguhnya lebih patriotik atau bahkan lebih nasionalis dibandingkan dengan sastrawan Indonesia sezaman yang bersedia tunduk kepada aturan yang dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda dalam hal penulisan karya sastra (Nota Rinkes, 1920).
Pada zaman kolonial Jepang 1942-1945, Merayu Sukma semakin memantapkan posisinya sebagai sastrawan di JNSI. Roman karangan Merayu Sukma berjudul Putra Mahkota yang Terbuang (Penerbit Syaiful Medan, 1943) merupakan satu-satunya roman yang terbit di tanah air kita pada zaman kolonial Jepang.
Masih di zaman kolonial Jepang, Merayu Sukma berhasil menorehkan prestasi yang gemilang yakni sebagai pemenang pertama dalam menulis naskah drama yang diselenggarakan oleh Keimin Bunka Shidoso pada tahun 1943.
Selepas zaman kolonial Jepang, yakni zaman orde lama 1945-1949, Merayu Sukma menerbitkan 1 judul antologi puisi pribadi berjudul Jiwa Merdeka (Malang, 1946), dan 8 judul roman, yakni.
1. Dalam Gelombang Darah, Merayu Sukma, 1946. Medan : Penerbit Usaha Merdeka.
2. Gema Dari Menara, Merayu Sukma, 1946. Medan : Penerbit Usaha Merdeka.
3. Pahlawan Pedih, Merayu Sukma, 1946. Medan : Penerbit Usaha Merdeka.
4. Menurutkan Jejak di Padang Pasir, Merayu Sukma, 1948. Medan : Penerbit Cerdas.
5. Mariati Wanita Ajaib, Merayu Sukma, 1949. Medan : Penerbit Cerdas.
6. Kawin Cita-cita, Merayu Sukma, 1949. Medan : Penerbit Sinar Harapan.
7. Di Lereng Hayat, Merayu Sukma, 1949. Medan : Penerbit Cerdas.
8. Jurang Meminta Kurban, Merayu Sukma, 1949. Medan : Penerbit Cerdas.
(Ganie, 2010:274-277)

ANDI AMRULLAH MACHMUD, 1964
Jakarta, 1-7 Maret 1964, sekitar 350 pengarang dari seluruh Indonesia menghadiri Konperensi Karyawan Pengarang Indonesia (KKPI). Penyelenggaraan KKPI disponsori oleh Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN), Organisasi Pengarang Indonesia (OPI), Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI), Badan Musyawarah Kebudayaan Islam (BMKI), Lembaga Kebudayaan Kristen Indonesia (LKI), dan para penanda-tangan Manifes Kebudayaan 17 Agustus 1963.
Tujuan diselenggarakannya KKPI adalah sebagai upaya nyata untuk membendung infiltrasi kaum komunis masuk ke dalam jajaran sastra, kesenian, dan kebudayaan). Pada akhir konperensi berhasil disusun dan disepakati Ikrar Pengarang Indonesia.
Salah seorang peserta KKPI dimaksud adalah Andi Amrullah Machmud. Beliau ketika itu tinggal di Malang dan datang ke Jakarta sebagai salah seorang peserta dari Jawa Timur. Andi Amrullah Machmud tercatat sebagai satu-satunya sastrawan kelahiran Kalsel (Pagatan, Tanah Bumbu, 14 Juni 1941) yang menghadiri KKPI. Sejak itu reputasi kesastrawanannya mulai dikenal secara nasional (meskipun di kemudian hari beliau lebih banyak memublikasikan karya sastranya di berbagai koran terbitan daerah Kalsel saja).

IAN EMTI. 1978
Tahun 1978, Ian Emti (Ir. H. Daliansyah MT) dengan novelnya berjudul Pada Sebuah Rumah berhasil meraih prestasi sebagai pemenang pertama dalam sayembara penulisan novel yang diselenggarakan oleh Penerbit Cypres Jakarta.
Berkat prestasinya itu, Penerbit Cypres Jakarta tidak hanya menerbitkan novelnya berjudul Pada Sebuah Rumah, tetapi juga menerbitkan 2 judul novelnya yang lain, yakni.
1. Perawan Tapi Hamil
2. Insan-insan Pop

LEKSIKON SASTRA INDONESIA MODERN, 1982 DAN 1983
Tahun 1982, Pamusuk Eneste menerbitkan buku berjudul Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern (LKIM 1982) diterbitkan oleh PT Gramedia Jakarta. Jumlah entrinya sebanyak 136 buah. Di dalamnya cuma dimuat biografi atas nama 3 orang sastrawan Kalsel, yakni.
1. D. Zauhidihe (Kandangan)
2. H. Hijaz Yamani (Banjarmasin), dan
3. Hj. Yustan Aziddin (Banjarmasin).
Tahun 1983, LKIM dicetak ulang (LKIM 1983), isinya sama saja dengan LKIM 1982.

PUISI INDONESIA, 1987
Bertempat di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 3-4 September 1987 berlangsung forum penyair Indonesia bertajuk Puisi Indonesia 1987. Sesuai dengan sifat acaranya yang berlevel nasional, maka para pesertanya dengan sendirinya juga diakui sebagai sastrawan nasional. Sastrawan Kalsel yang diundang mengikuti kegiatan ini ada 7 orang, yakni. 1. Ahmad Fahrawi alm (Martapura)
2. Ajamuddin Tifani alm (Banjarmasin)
3. Burhanuddin Soebely (Kandangan)
4. Micky Hidayat (Banjarmasin)
5. Noor Aini Cahya Khairani alm (Banjarmasin),
6. Tarman Effendi Tarsyad (Banjarmasin) dan
7. Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin, tidak bisa hadir).
Sebelum diundang ke Jakarta, pihak panitia telah melakukan pengamatan terhadap publikasi karya sastra mereka di berbagai koran/majalah terbitan Jakarta. Tidak hanya itu, pihak panitia juga mengirim utusannya langsung ke Banjarmasin untuk memperoleh informasi mengenai publikasi karya sastra mereka di berbagai koran/majalah terbitan Banjarmasin.

LEKSIKON SASTRA INDONESIA MODERN, 1990
Tahun 1990, Pamusuk Eneste menerbitkan Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern (Penerbit Djambatan Jakarta). Jumlah entrinya sebanyak 309 buah. Di dalam LKIM 1990 ini dimuat 11 entri biografi sastrawan Kalsel, yakni.
1. Ahmad Fahrawi alm (Martapura),
2. Ajamuddin Tifani alm (Banjarmasin)
3. D. Zauhidhie alm (Kandangan)
4. Eko Suryadi WS (Kotabaru)
5. Eza Thabry Husano alm (Banjarbaru),
6. Hijaz Yamani alm (Banjarmasin),
7. Maman S. Tawie (Banjarmasin)
8. Maseri Matali alm (Banjarmasin),
9. Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin),
10. Tarman Effendi Tarsyad (Banjarmasin), dan
11. Hj. Yustan Aziddin (Banjarmasin).

LEKSIKON SASTRA 1995
Tahun 1995, Suhendra Yusuf MA menerbitkan Leksikon Sastra (LS 1995) (Penerbit Mandar Maju Bandung). Jumlah entrinya sebanyak 3.297 buah (tebal buku 328+xxi). Namun, entri biografi sastrawan Kalsel tidaklah memadai, karena cuma 3 buah saja, yakni.
1. D. Zauhidhie (Kandangan),
2. Maman S. Tawie (Banjarmasin) dan
3. Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin)

REFLEKSI SETENGAH ABAD INDONESIA, 1995
Bertempat di Taman Budaya Surakarta (TBS), 15-17 Agustus 1995 berlangsung forum penyair Indonesia bertajuk Refleksi Setengah Abad Indonesia. Sesuai dengan sifat acaranya yang berlevel nasional, maka para pesertanya dengan sendirinya juga diakui sebagai sastrawan nasional. Sastrawan Kalsel yang diundang mengikuti kegiatan ini ada 5 orang, yakni.
1. MS Sailillah (Banjarmasin)
2. Micky Hidayat (Banjarmasin)
3. Nayanata (Banjarmnasin)
4. Noor Aini Cahya Khairani alm (Banjarmasin)
5. Rosydi Aryadi Saleh (Banjarmasin), dan
6. Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin).

LEKSIKON SUSASTRA INDONESIA, 2000
Tahun 2000, Korrie Layun Rampan menerbitkan Leksikon Susastra Indonesia (LSI 2000) (Penerbit PN Balai Pustaka Jakarta). Jumlah entrinya sebanyak 1.269 buah (tebal buku 576+xv), di dalamnya dimuat 26 buah entri sastrawan Kalsel, yakni.
1. Ahmad Fahrawi alm (Martapura)
2. Ajamuddin Tifani alm (Banjarmasin)
3. A. Mudjahiddin S (Banjarmasin)
4. Arifin Noor Hasby (Banjarmasin)
5. Arsyad Indradi (Banjarbaru)
6. Burhanuddin Soebely (Kandangan)
7. D. Zauhidhie alm (Kandangan)
8. Eddy Wahyuddin SP (Banjarmasin)
9. Eko Suryadi WS (Kotabaru)
10. Eza Thabry Husano alm (Banjarbaru)
11. Farouk HT (Yogyakarta)
12. Hamami Adaby (Banjarbaru)
13. H. Hijaz Yamani alm (Banjarmasin)
14. Jamal T. Suryanata (Pelaihari)
15. M. Fadjroel Rachman (Jakarta)
16. M. Saleh Saad alm (Jakarta)
17. M. Suriani Shidhiq (Bogor)
18. Maman S. Tawie
19. Maseri Matali alm (Kandangan)
20. Micky Hidayat (Banjarmasin)
21. Rusli S. Purma alm (Yogyakarta)
22. Salim Fachry (Kandangan)
23. Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin)
24. Tarman Effendi Tarsyad (Banjarmasin)
25. Yefigrata S. Grafutin (Jakarta)
26. Hj. Yustan Aziddin (Banjarmasin)

BIBLIOGRAFI SASTRA INDONESIA, 2001
Tahun 2001, Pamusuk Eneste menerbitkan bukunya berjudul Bibliografi Sastra Indonesia (Indonesia Tera Magelang). Didalamnya dimuat daftar buku-buku sastra yang telah terbit di Indonesia selama kurun waktu 1920-2000. Beberapa judul buku karangan sastrawan Kalsel juga ikut dimuat dalam daftar dimaksud, yakni.
1. Tanah Huma, D Zauhidhie, Hijaz Yamani, dan Yustan Aziddin, 1978. Jakarta : Pustaka Jaya
2. Jala yang Ditebar, Ahmad Fahrawi, 1981. Banjarmasin
3. Jam, Maman S Tawie dan Radius Ardanias, 1981. Banjarmasin
4. Aku Ingin Mencari Kata dalam Sajak, Ahmad Fahrawi, 1982, Banjarmasin.
5. Sebelum Tidur Berangkat, Eko Suryadi WS, 1982. Banjarmasin
6. Dawat, Eza Thabry Husano, 1982. Banjarbaru.
7. Dinding kaca, Maman S Tawie, 1982. Banjarmasin
8. Sajak-sajak Dahaga, Maman S Tawie, 1982. Banjarmasin
9. Bulu Tangan, Tajuddin Noor Ganie, 1982. Banjarmasin
10. Anggur, Tarman Effendi Tarsyad, 1982. Banjarmasin
11. Buku IV Siklus Lima Penyair Kalsel, Tajuddin Noor Ganie, 1983. Banjarmasin.
12. Buku V Siklus Lima Penyair Kalsel, Tarman Effendi Tarsyad, 1983. Banjarmasin.
13. Dibalik Bayang Bayang, Eko Suryadi WS, 1984. Banjarmasin
14. Kuala, Ezathabry Husano, 1984. Banjarbaru
15. Rakit Bambu, Ezathabry Husano, 1984. Banjarbaru
16. Surat dari Langit, Ezathabry Husano, 1984. Banjarbaru
Pemasukan data buku-buku sastra karangan sastrawan Kalsel ke dalam Bibliografi Sastra Indonesia susunan Pamusuk Eneste di atas menjadikan kiprah sastrawan Kalsel mulai diketahui orang di lingkup yang lebih luas lagi (berskala nasional).
Selama ini kiprah sastrawan Kalsel cuma diketahui sebatas di lingkup lokal saja, karena buku-buku sastra karangan mereka memang cuma beredar secara terbatas di daerah Kalsel saja (kecuali antologi puisi bersama Tanah Huma yang diterbitkan di Jakarta).

BUKU PINTAR SASTRA INDONESIA, 2001
Tahun 2001, Pamusuk Eneste meluncurkan Buku Pintar Sastra Indonesia (BPSI 2001) (Penerbit Buku Kompas Jakarta). BPSI 2001 merupakan pengembangan lebih lanjut LKIM 1990. Jumlah entrinya sebanyak 582 buah (tebal buku 290+xx), ada penambahan entri sebanyak 273 buah dibandingkan LKIM 1990. Khusus untuk entri biografi sastrawan Kalsel juga ada penambahan drastis, yakni sebanyak 35 buah, yakni.
1. A. Dimyatie Riesma (Marabahan)
2. A. Mudjahiddin S (Banjarmasin)
3. Ahmad Fahrawi alm (Martapura)
4. Ajamuddin Tifani alm (Banjarmasin)
5. Ariffin Noor Hasby (Banjarbaru)
6. Bajau Malela (Marabahan)
7. Bambang Rukmana (Tanjung)
8. Burhanuddin Soebely (Kandangan)
9. D, Zauhidhie alm (Kandangan)
10. Eko Suryadi WS (Kotabaru)
11. EM Yusran (Marabahan)
12. Eza Thabry Husano alm (Banjarbaru)
13. Farouk HT (Yogyakarta)
14. Hamami Adaby (Banjarbaru)
15. H. Hijaz Yamani alm (Banjarmasin)
16. Ibramsyah Amandit (Tamban, Barito Kuala)
17. Jaka Mustika (Marabahan)
18. Jamal T. Suryanata (Pelaihari)
19. M. Fajroel Rachman (Jakarta)
20. M. Saleh Saad alm (Jakarta)
21. HM Syaifullah Basri (Banjarbaru)
22. HM Sahasby alm (Banjarbaru)
23. Maman S Tawie (Banjarmasin)
24. Maseri Matali alm (Kandangan)
25. Noor Aini Cahya Khairani alm (Banjarmasin)
26. R. Syamsuri Sabri (Marabahan)
27. Rusli S. Purma alm (Yogyakarta)
28. Samsuni Sarman (Alalak Berangas, Barito Kuala)
29. Si Mawar Jingga (Marabahan)
30. Suriansyah (Marabahan)
31. Surya Achdiat (Marabahan)
32. Syarkian Noor Hadi (Marabahan)
33. Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin)
34. Tarman Effendi Tarsyad (Banjarmasin)
35. Hj. Yustan Aziddin alm (Banjarmasin)

ENSIKLOPEDI SASTRA INDONESIA, 2004
Tahun 2004, Penerbit Titian Ilmu Bandung menerbitkan Ensiklopedi Sastra Indonesia (ESI 2004). Jumlah entrinya sebanyak 2.948 buah (tebal buku 889 halaman). Tahun 2007, penerbit yang sama meluncur ESI Cetakan II (ESI 2007). Jumlah entri untuk sastrawan Kalsel sebanyak 35 buah. Uniknya, entri sastrawan Kalsel di dalam ESI 2007 sama persis dengan entri sastrawan Kalsel yang dimuat di dalam BPSI 2001 (Pamusuk Eneste).
ESI 2007 disusun oleh sebuah tim penyusun yang berada di bawah koordinasi Prof. Dr. Hasanuddin WS (Pemimpin Redaksi). Redaktur Ahli Penyelia ESI 2007 terdiri atas Prof. Dr. Mursal Esten, Prof. Dr. Yus Rusyana, Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, dan Prof. Dr. Riris K. Toha Sarumpaet. Bertindak selaku Redaktur Tim Penyusun adalah Drs. Maizar Karim M. Hum, Drs. Endut Ahadiat M. Hum, Christian Ly SS, Drs. Yuldi, dan Drs. Ferli Zulhendri.

MAJALAH SASTRA HORISON JAKARTA
Majalah Sastra Horison Jakarta merupakan tempat publikasi karya sastra yang menjadi barometer pencapaian reputasi kesastrawanan dalam JNSI. Sastrawan Kalsel yang berhasil memublikasikan karya sastranya di Majalah Sastra Horison Jakarta, antara lain.
1. Ahmad Fahrawi (cerpen dan puisi))
2. Ajamuddin Tifani (Cerpen dan puisi)
3. H. Hijaz Yamani (puisi)
4. M. Rifani Djamhari (cerpen)
5. Maman S. Tawie (esei sastra)
6. Micky Hidayat (puisi)
7. Noor ini Cahya Khairani (esei sastra)
8. Tarman Effendi Tarsyad (puisi)
9. Yefigrata S. Grafutin (cerpen), dan
10. Zulfaisal Putra (esei sastra)

FARAH HIDAYATI, 2005
Tahun 2005, Farah Hidayati dengan novelnya berjudul Rumah Tumbuh berhasil meraih prestasi sebagai pemenang pertama dalam sayembara menulis novel remaja yang diselenggarakan oleh PT Grasindo Jakarta.

CAKRAWALA SASTRA INDONESIA 2005
Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 13-15 September 2005 berlangsung forum penyair Indonesia bertajuk Cakrawala Sastra Indonesia. Sesuai dengan sifat acaranya yang berlevel nasional, maka para pesertanya dengan sendirinya juga diakui sebagai sastrawan nasional. Sastrawan Kalsel yang diundang mengikuti kegiatan ini ada 5 orang, yakni.
1. Arifin Noor Hasby (Banjarbaru)
2. Burhanuddin Soebely (Kandangan),
3. Eza Thabry Husano (Banjarbaru, tidak bisa hadir)
4. Jamal T. Suryanata (Pelaihari)
5. Maman S Tawie (Banjarmasin)
6. Micky Hidayat (Banjarmasin)
7. Tarman Effendi Tarsyad (Banjarmasin) dan
8. Zulfaisal Putra (Banjarmasin).

PERTEMUAN PENYAIR NUSANTARA, PALEMBANG, 2011
Sembilan penyair Kalsel berhasil lolos dalam seleksi ikut serta mengisi antologi puisi bersama Akulah Musi yang dieditor oleh Ahmadun Yosi Herfanda, Anwar Putra Bayu, dan Isbedy Stiawan ZS (Palembang, 2011), yakni.
1. AA Ajang (Marabahan)
2. Abdurahman El Husaini (Martapura)
3. Ali Syamsuddin Arsi (Banjarbaru)
4. Arsyad Indradi (Banjarbaru)
5. Arief Rahman Heriansyah (Amuntai)
6. Eza Thabry Husano alm (Banjarbaru)
7. Jamal T. Suryanata (Pelaihari)
8. Mahmud Jauhari Ali (Kertak Hanyar)
9. Sandi Firly (Banjarbaru)
Berkaitan dengan itu, maka sembilan penyair Kalsel dimaksud juga diundang ikut serta dalam acara bertajuk Pertemuan Penyair Nusantara di Palembang, 16-19 Juli 2011. Dalam hal ini yang berkesempatan hadir ada 3 orang, yakni AA Ajang, Abdurrahman El Husaini, dan Arsyad Indradi.

SANDI FIRLY, UBUD, GIANYAR, BALI, 2011
Sandi Firly dengan novelnya berjudul Rumah Debu lolos seleksi ikut serta dalam acara Ubud Writer and Readers Festival (UWRF) di Ubud, Gianyar, Bali, 3 Oktober 2011). UWRF merupakan forum sastra bertaraf internasional, karena selain melibatkan para sastrawan Indonesia yang dipilih secara ketat oleh suatu tim kurator, juga melibatkan para sastrawan dari luar negeri.



BAHAN RUJUKAN
Eneste, Pamusuk. 2001. Bibliografi Sastra Indonesia. Magelang : Indonesia Tera
Eneste, Pamusuk. 2001. Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta : Penerbit Buku Kompas
Hasanuddin WS, 2007. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung : Titian Ilmu. Cetakan II
Mahayana, Maman S. 2005. 9 Jawaban Sastra Indonesia : Sebuah Orientasi Kritik. Jakarta : Bening Publishing. Cetakan I.
Rampan, Korrie Layun. Leksikon Susastra Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Zaidan, dkk, Abdul Razak. 1994. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Pustaka Jaya. Cetakan I.

Senin, 11 April 2011

SEJARAH LOKAL KESUSASTRAAN INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN 1930-2009

ZAMAN REFORMASI 2000-2009

DAFTAR SASTRAWAN
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin, sastrawan Kalsel generasi pewaris zaman reformasi 2000-2009 tercatat ada sebanyak 152 orang, yakni.
1. AA Ajang
2. Abdurrahman Al Hakim
3. Abdurrahman El Husaini
4. Ade Ahmad Rienanda
5. Ahmad Fahriza Halis
6. Ahmad Fitriadi F
7. Akhmad Husaini
8. Ani Agustina
9. Ana Maulida Hidayah
10. Anna Fajarona
11. Annisa Destyaningrum S
12. Annisa Nurul Huda
13. Aprilia Norhayati
14. Arief Arifany
15. Aspihan N. Hidin
16. Audi Anabela Veruci
17. Bayu Yoga Dinata
18. Bayu Saputra
19. Claudia Mita Dimetri
20. Devi Halim
21. Dewi Alfianti
22. Dewi Putri Ananda
23. Dewi Upayani
24. Diana Alice
25. Diena Rasya Umami
26. Dini A. Husna
27. Edka Afdiana
28. Edy Suroso
29. Edya Rosyadi
30. Eka Maryana Rukmana
31. Endang Fitriani
32. Erika Adriani
33. Erma Ariyani
34. Erma Normiyanti
35. Eva Risky Ati
36. Farah Hidayati
37. Fahrul Anwar
38. Fakrudin Arifin
39. Fitriansyah
40. Fitri Jamilah
41. Fitryani
42. Ganda Atmaja
43. Gesit Aprianto
44. Gusti Indra Setyawan
45. Gunara
46. Gutrah
47. Hajriansyah
48. Hana Novia Aulianti
49. Harrie Insani Putra
50. Helly Yulita
51. Henny Marlinda
52. Hendra Royadi
53. Heri Sudiono
54. Herry Rochniady
55. Hudan Nur
56. Ida Nurlainy
57. Ida Royani Buldi
58. Imraatul Jannah
59. Ira Setiana Khairunnisa
60. Isuur Loeweng
61. Jauhar Yamani
62. John S Fane
63. Joni Wijaya
64. Kasmudin
65. Komariah Widya Astuti
66. Listya Wulansari
67. M. Aini Asmuni
68. M. Amin Mustika Muda
69. M. Fuad Rahman
70. M. Nahdiansyah Abdi
71. M. Yandi
72. M. Zakir M
73. Ma’mur Suryadilaga
74. Mahdalia M. Amin
75. Mahmud Shalihin
76. Mahmud Jauhari Ali
77. Masdulhaq Abdi
78. Maya Fahrina Wardhani
79. Megawati
80. Meldawati
81. Meylinda Mayangsari
82. Mian Ayu Ratna Aisyah
83. Miftahuddin Munidi
84. Mirwan
85. Muhammad Faried
86. Muhammad Syahriadi HN
87. Mutia Rahmah Albar
88. Nanang Ramli
89. Nani Retno Nurwardayaningsih
90. Nafisah Zaini
91. Nina Idhiana
92. Ninin Susanti
93. Nitia Desi Indrasari
94. Noor Aida
95. Norsya Elvira Damayanti
96. Noryahman
97. Nur Afifah
98. Nur Hidayah
99. Nurul Azmie LS
100. Puspa Ramadyanti
101. Puteri Gemala Sari
102. Rahayu Rina Rahmawati
103. Rahmah Wartania Putri
104. Rahman Rijani
105. Rahmatiah
106. Rahmiyati
107. Randu Alamsyah
108. Ratih Ayuningrum
109. Reda Ari Yantie
110. Redha Adharyan Ansyari
111. Reza Anshari Azmi
112. Riski Yunida
113. Rismiyana
114. Rissari Yayuk
115. Riznina Nur Rahmatya
116. Rizqy Kurniawati
117. Saidah
118. Sainul Hermawan
119. Salamiah
120. Sigit Bagus Prabowo
121. Siti Magfirah
122. Siti Meidina Har Safitri
123. Sri Normuliati
124. Stefanus Yogi KA
125. Sufyan Suri
126. Suhaimi
127. Suriansyah
128. Suriyadi
129. Sutrisno Watini
130. Suyatno
131. Syafiqatul Mahmudah
132. Syarifuddin
133. Tabri Lipani
134. Tati Noor Rahmi
135. Taufiq Ahmad
136. Taufiq HT
137. Taupiq
138. Tri Restu Panie
139. Tria Dewi Putri
140. Turay Dendang Dirantawan
141. Turmudi
142. Wahyu Fitriani
143. Wahyudi
144. Warnita
145. Wawan Setiawan
146. Wayan Windre Semara
147. Yaya Suyatno
148. Yuliati Puspita Sari
149. Yieni Firnawati Ma’ruf
150. Zainal Mursalim
151. Zayed Norwanto
152. Zurriyati Rosyidah
FENOMENA SASTRA PERS
Selama kurun waktu 2000-2009, pelampiasan gairah bersastra di Kalsel didukung oleh 3 buah koran yang membuka rubrik sastranya secara berkala, yakni
Tabloid Mingguan Serambi Ummah (rubrik Cerpen, terbit setiap hari Jum’at, sejak tahun 2000).
SKH Radar Banjarmasin (rubrik Cakrawala Sastra dan Budaya (terbit setiap hari Minggu, sejak tahun 2001).
SKH Banjarmasin Post (rubrik Dahaga, terbit setiap hari Minggu, sejak tahun 2007).
Semua koran terbitan Banjarmasin di atas, tanpa kecuali, secara langsung maupun tidak langsung telah menciptakan situasi yang kondusif bagi lahirnya kelompok sastrawan Kalsel generasi pewaris zaman reformasi 2000-2009.
Selain itu juga didukung oleh Jurnal Cerpen Borneo Banjarmasin, Jurnal Kandil Banjarmasin, dan Jurnal Sastral Kindai yang terbit tidak berkala.

FENOMENA SASTRA BUKU
PENERBITAN ANTOLOGI PUISI PRIBADI
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi puisi pribadi karangan penyair Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 55 judul, yakni.
1. Epilog Hari Ini, Imraatul Jannah, 2000. Martapura
2. Mimpi, M. Suriani Siddik, 2000. Jakarta
3. Nyanyian Dusun, Maman S. Tawie, 2000. Banjarmasin
4. Dunia Telur, Hamami Adaby, 2001. Banjarbaru
5. Debur Ombak Guruh Gelombang. Jamal T. Suryanata, 2002. Banjarmasin
6. Kesumba, Hamami Adaby, 2002, Marabahan
7. Nikah Zikir, M. Suriani Siddik, 2002. Jakarta
8. Lajang, Hudan Nur, 2002, Banjarbaru
9. Surat Ungu Buat Ersa, Hardiansyah Asmail, 2002
10. Kemana Harus Menatap, Ismail Wahid, 2002, Barabai
11. Tembang Buat Ida, Rock Syamsuri Sabri, 2002. Marabahan
12. Bunga Angin, Hamami Adaby, 2003. Banjarbaru
13. Jajarat dan Kariau, Rock Syamsuri Sabri, 2003, Marabahan (puisi bahasa Banjar)
14. Silir Pulau Dewata, Akhmad Tajuddin. 2003. Tanjung
15. Surat Dari Swiss, Hamami Adaby, 2003. Banjarbaru
16. Tragedi 3 November, Hudan Nur, 2003. Banjarbaru
17. 2x2=5?, Amir Husaini Zamzam, 2003. Amuntai
18. Do’a Terakhir Ayahku, Amir Husaini Zamzam, 2004. Amuntai
19. Pintu Ka’bah, Amir Husaini Zamzam, 2004. Amuntai
20. Anak Bawang. Ali Syamsuddin Arsy. 2004. Banjarbaru
21. Bayang Bayang Hilang, Ali Syamsuddin Arsy. 2004. Banjarbaru
22. Dermaga Cinta, Hamami Adaby, 2004. Banjarbaru
23. Jalan Bersama, Eko Suryadi WS. 2004. Kotabaru
24. Nyanyian Kuala. Rock Syamsuri Sabri, 2004. Marabahan
25. Perempuan Perempuan yang Menatap Langit, Ismail Wahid, 2004, Barabai
26. Rumah Anakku, Rock Syamsuri Sabri, 2004. Marabahan
27. Sejarah Lari Tergesa. M. Fadjroel Rahman. 2004. Jakarta
28. Sungai Hitam Semesta Berkabut. Noor Aini Cahya Khairani. 2004. Banjarmasin : Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Kalsel
29. Surat Terbuka Seorang Lelaki dengan Vonis Mati, M. Rifani Djamhari, 2004. Banjarbaru
30. Langkah, Andi Amrullah. 2005. Pagatan
31. Pesan Luka Indonesiaku, Ali Syamsuddin Arsy. 2005. Banjarbaru
32. Tanah Perjanjian. Ajamuddin Tifani. 2005. Jakarta : Hasta Mitra
33. Umai Bungas Banjarbaru, Hamami Adaby, 2005, Banjarbaru (puisi bahasa Banjar)
34. Bukit Bukit Retak, Ali Syamsuddin Arsy, 2005. Banjarbaru
35. Di Batas Laut. Eko Suryadi WS, 2006. Kotabaru
36. Kaduluran, Hamami Adaby, 2006. Banjarbaru (puisi bahasa Banjar)
37. Kalalatu, Arsyad Indradi, 2006, Banjarbaru : Kelompok Studi Sastra Banjarbaru (puisi bahasa Banjar)
38. Narasi Musafir Gila, Arsyad Indradi, 2006, Banjarbaru : Kelompok Studi Sastra Banjarbaru
39. Nyanyian Seribu Burung, Arsyad Indradi, 2006, Banjarbaru : Kelompok Studi Sastra Banjarbaru
40. Romansya Setangkai Bunga, Arsyad Indradi, 2006. Banjarbaru : Kelompok Studi Sastra Banjarbaru
41. Kapal Lautku. Adjim Arijadi, 2006. Banjarmasin
42. Tahajud, Ismail Wahid, 2006. Barabai
43. Aku dan Kau Sama Sama, Ismail Wahid. 2007. Barabai
44. Dongeng Untuk Poppy. M. Fadjroel Rahman, 2007. Jakarta
45. Jejak Air, Hajriansyah, 2007. Banjarmasin : Tahura Media.
46. Pistol Air, M. Nahdiansyah Abdi. 2008. Banjarmasin : Tahura Media.
47. Kupu Kupu Kuning, Mahmud Jauhari Ali. 2008. Kertak Hanyar : Komunitas Sastra Indonesia
48. Lelaki Kembang Batu, Eza Thabry Husano. 2008. Banjarbaru
49. Meditasi Rindu, Micky Hidayat. 2008. Banjarmasin : Tahura Media
50. Di Kemayaan Ruang. A. Kusairi, 2008. Rantau
51. Di Jari Manismu Ada Rindu, Hamami Adaby, 2008. Banjarbaru : Dewan Kesenian Kota Banjarbaru
52. Anggur Duka. Arsyad Indradi, 2009. Banjarbaru
53. Burinik. Arsyad Indradi, 2009. Banjarbaru. (puisi bahasa Banjar)
54. Badai Gurun dalam Darah, Ibramsyah Amandit, 2009. Banjarmasin : Tahura Media
55. Sebatung Melukis dalam Kaca, M Sulaiman Najam. 2009

PENERBITAN ANTOLOGI PUISI BERSAMA
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi puisi bersama karangan para penyair Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 47 judul, yakni.
1 Kasidah Kota, 2000. Banjarbaru
2 Potret Diri, 2000
3 Potret Tiga Warna, 2000
4 Cakrawala, 2000. Banjarbaru : Kilang Sastra Batu Karaha dan Dewan Kesenian Kota Administratif Banjarbaru
5 Meratus Berduka, 2001. Banjarmasin
6 Wasi, 2001. Banjarmasin : Taman Budaya Propinsi Kalimantan Selatan. Antologi Puisi Bersama Penyair Nusantara
7 Bahana. Ali Syamsudin Arsi (Editor). 2001. Banjarbaru : Dewan Kesenian Kota Banjarbaru dan Kilang Sastra Batu Karaha Banjarbaru
8 Taman Hati, 2001. Banjarbaru.
9 Nyanyian Seribu Sungai, 2001. Marabahan
10 Narasi Matahari, 2002. Banjarbaru : Dewan Kesenian Kota Administratif Banjarbaru dan Kilang Sastra Batu Karaha Banjarbaru
11 Sajadah Kata, 2002. Banjarbaru
12 Notasi Kota 24 Jam, 2003, Banjarbaru
13 Perjuangan, Perdamaian, dan Cinta. Zulkipli Musaba dan Sabhan Sabri. 2003. Banjarbaru : Balai Bahasa Banjarmasin
14 Air Mata Malam Malam, Ali Syamsuddin Arsy dkk. 2004. Banjarbaru L@nting Publisher
15 Anak Zaman, 2004. Banjarbaru : Kelompok Studi Sastra
16 Baturai Sanja, 2004. Banjarbaru : Kilang Sastra Batu Karaha (ditulis dalam bahasa Banjar)
17 Bumi Ditelan Kutu, 2004. Banjarbaru : Kilang Sastra Batu Karaha
18 Jembatan, 2004. Yogyakarta : Adicita Karya Nusantara
19 Mendulang Cahaya Bulan, 2004. Banjarbaru
20 Tiga Kutub Senja. Eza Thabry Husano, Hamamy Adaby, dan Arsyad Indradi. 2004. Banjarbaru : Kilang Sastra Batu Karaha
21 Bulan Ditelan Kutu, 2004. Banjarbaru. Kilang Sastra Baru Karaha
22 Reportase, 2004. Kotabaru.
23 Bumi Menggerutu,2005. Banjarbaru
24 Dimensi, 2005. Banjarbaru : Kelompok Studi Sastra
25 Menadah Turunan Hujan, 2005. Banjarbaru
26 Stasiun Waktu Kilometer 55. 2005. Kotabaru
27 Sajak Sajak Bumi Selidah. 2005. Marabahan : Penerbit Dewan Kesenian Daerah Barito Kuala dan Panitia Peringatan Hari Jadi ke 45 Kabupaten Barito Kuala
28 Membilas Miang Kabut, 2006, Banjarbaru
29 Kota Kita. 2006. Kotabaru
30 Perkawinan Batu, 2006. Jakarta : DKJ TIM . Antologi Puisi Bersama
31 Ragam Jejak Tsunami. 2006. Medan : Balai Bahasa Sumut
32 Antologi Puisi Nusantara : 142 Penyair Menuju Bulan. Arsyad Indradi (Editor), 2006 (Cetakan I), 2007 (Cetakan II). Banjarbaru : Kalalatu Press Banjarbaru
33 Ronce Ronce Bunga Mekar, 2006. Tanjung
34 Sajak Sajak Kemerdekaan, 2006. Banjarmasin : Komunitas Sastrawan Indonesia (KSI) Kalsel
35 Taman Banjarbaru. Ali Syamsuddin Arsi, M. Rifani Djamhari, dan Elang W. Kusuma (Editor). 2006. Yogyakarta : Gama Media
36 Melayat Langit, 2006. Banjarbaru.
37 Kugadaikan Luka, 2007, Shah Kalana al Laila Haji (Editor), Banjarbaru : Penerbit ruMahcerita
38 Cinta Rakyat, 2007. Marabahan
39 Jejak Jejak Angin, Hajriansyah dan M. Nadhdiansyah Abdi. 2007. Banjarmasin : Tahura Media
40 Seribu Sungai Paris Barantai. Antologi Puisi Penyair Kalimantan Selatan. Aruh Sastra Kalimantan Selatan III Tahun 2006. Burhanuddin Soebely, Jamal T. Suryanata, dan M. Rifani Djamhari (Editor). 2006. Kotabaru : Pemerintah Kabupaten Kotabaru bekerja sama dengan Panitia Pelaksana Aruh Sastra Kalimantan Selatan III
41 Mahligai Junjung Buih. Panitia Aruh Sastra Kalimantan Selatan, 2007. Amuntai
42 Tarian Cahaya di Bumi Sanggam. Bunga Rampai Puisi Aruh Sastra Kalimantan Selatan 2008. Micky Hidayat (Editor), 2008. Paringin : Pemerintah Kabupaten Balangan dan Panitia Aruh Sastra Kalimantan Selatan V
43 Malaikat Hutan Bakau, Hudan Nur (Editor), 2008. Banjarbaru : Kilang Sastra Batu Karaha dan Dewan Kesenian Banjarbaru.
44 Bertahan di Bukit Akhir. 2008. Barabai
45 Ije Jela Bersastra di Tahun Emas, 2009. Marabahan : Dinas Tata Kota, Budaya, dan Pariwisata Kabupaten Barito Kuala bekerja sama dengan Panitia Aruh Sastra VI Kalimantan Selatan di Barito Kuala.
46 Nyanyian Akar Rumput Pengakuan Ikhlas Pulang Ziarah. Bianglala Pemenang Lomba Cipta Aruh Sastra VI Kalimantan Selatan di Barito Kuala. 2009 Marabahan : Dinas Tata Kota, Budaya, dan Pariwisata Kabupaten Barito Kuala bekerja sama dengan Panitia Aruh Sastra VI Kalimantan Selatan di Barito Kuala
47 Do’a Pelangi di Tahun Emas.2009. Marabahan : Dinas Tata Kota, Budaya, dan Pariwisata Kabupaten Barito Kuala bekerja sama dengan Panitia Aruh Sastra VI Kalimantan Selatan di Barito Kuala

PENERBITAN ANTOLOGI PUISI
DAN CERPEN PRIBADI
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi puisi dan cerpen pribadi karangan penyair dan cerpenis Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 1 judul, yakni. Bintang Kecil di Langit yang Kelam. Jamal T. Suryanata, 2009.

PENERBITAN ANTOLOGI PUISI
DAN CERPEN BERSAMA
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi puisi dan cerpen bersama karangan para penyair dan cerpenis Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 7 judul, yakni.
1. Nawu Raha, 2002. Tanjung
2. La Ventre de Kandangan : Mosaik Sastra HSS 1937-2003. Burhanuddin Soebely (penyunting), 2004. Kandangan : Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Hulu Sungai Selatan
3. Raja Anum, 2006. Tanjung.
4. Kau Tidak Akan Pernah Tahu Rahasia Sedih Tak Bersebab. Antologi Sastra Pemenang Lomba Penulisan Puisi dan Cerpen Aruh Sastra Kalimantan Selatan III Tahun 2006. Micky Hidayat (Editor). 2006. Kotabaru : Pemerintah Kabupaten Kotabaru bekerja sama dengan Panitia Pelaksana Aruh Sastra Kalimantan Selatan III
5. Ziarah Pelangi Balangan Menari. Bunga Rampai Pemenang Lomba Penulisan Puisi dan Cerpen Aruh Sastra Kalimantan Selatan 2008. Micky Hidayat, Burhanuddin Soebely, dan M Rifani Djamhari (Editor), 2008. Paringin : Pemerintah Kabupaten Balangan dan Panitia Aruh Sastra Kalimantan Selatan V.
6. Di Merah Fajar Esok Pagi, Ganda Atmaja (Penyunting Akhir), 2008. Kertak Hanyar : KSI Kertak Hanyar.
7. Darah Penanda, Ali Syamsuddin Arsi (Editor), 2008. Banjarbaru : Dewan Kesenian Kota Banjarbaru.

PENERBITAN ANTOLOGI
CERPEN PRIBADI
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi cerpen pribadi karangan cerpenis Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 9 judul, yakni.
1 Galuh, Jamal T. Suryanata, 2005. Banjarmasin (cerpen bahasa Banjar)
2 Maundak Dandang, M. Fitran Salam, 2005, Banjarbaru (cerpen bahasa Banjar)
3 Kecoa, Zulfaisal Putera, 2005. Banjarmasin
4 Bulan di Pucuk Cemara. Jamal T. Suryanata. 2006. Banjarbaru : Penerbit Lembaga Pengkajian Kebudayaan dan Pembangunan Kalimantan Banjarbaru
5 Gadis Dayak. Setia Budhi. 2006
6 Tahi Lalat di Punggung Istriku. Zulfaisal Putera, 2007. Banjarmasin
7 Dongeng Kesetiaan. Ratih Ayuningrum. 2008. Banjarmasin : Tahura Media
8 Menanti Tamu Lebaran, Mahmud Jauhari Ali. 2008. Kertak Hanyar : Komunitas Sastra Indonesia
9 Angin Besar Menggerus Ladang-ladang Kami, Hajriansyah, 2009. Banjarmasin : Tahura Media

PENERBITAN ANTOLOGI CERPEN BERSAMA
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi cerpen bersama karangan para cerpenis Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 5 judul, yakni.
1. Menapak Bumi Mahakam, Hadian Noor (Editor). 2002. Penerbit Andi Yogyakarta
2. Bantu Saya Menikmati Cinta. Kuntum-kuntum Cerita Pendek Remaja. April dkk. 2006. Banjarmasin : Penerbit AWF Publisher
3. Orkestra Wayang. 2007. Kandangan
4. Perempuan yang Memburu Hujan, Harie Insani Putra dan Sandi Firly, 2008. Banjarmasin : Tahura Media
5. Nyanyian Tanpa Nyanyian. Banjarmasin, 2009. Banjarmasin

PENERBITAN ROMAN/NOVEL
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah roman/novel karangan romanis/novelis Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 24 judul, yakni.
1. Rumah Tumbuh. Farah Hidayati, 2005. Jakarta
2. Jingah, Iwan Yusi. 2000. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
3. Di Bawah Matahari Terminal. Jamal T. Suryanata, 2001. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
4. Puteri, Ian Emti, 2001. Banjarmasin : Persatuan Insan Film (PIF) Kalsel
5. Lelehe, Djarani EM, 2002. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
6. Kambang Barenteng, Harun Al Rasyid dan M Hasbi Salim, 2003
7. Reinkarnasi, Lan Fang. 2003. Jakarta : Penerbit Gramedia
8. Kantawan, Iwan Yusi. 2004. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
9. Loksado, Iwan Yusi. 2004. Jakarta : PT Dian Ariesta
10. Palas. Aliman Syahrani. 2004. Banjarmasin : Pustaka Banua
11. Pay Yin, Lan Fang, 2004. Jakarta : Penerbit Gramedia.
12. Pemberani Cilik dari Desa Lereng Bukit, Djarani EM, 2004. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
13. Sindang Langit Tanah Air Mata, Djarani EM, 2004. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
14. Bahara Mingsang Idang Siritan, Burhanuddin Soebely, 2005. Yogyakarta
15. Boneka Untuk Brenda. Jamal T. Suryanata, 2005
16. Misteri Pohon Kasturi, M. Hasbi Salim, 2005
17. Penyesalan Sang Pemburu, Jamal T. Suryanata, 2005. Jakarta : Pabelan Cerdas Nusantara
18. Tambalaras, novel. Iwan Yusi. 2005. Jakarta : PT Rineka Cipta
19. Kembang Burung Purei, Lan Fang, 2006. Jakarta : Penerbit Gramedia
20. Laki Laki Yang Salah, Lan Fang. 2006. Jakarta : Penerbit Gramedia
21. Perempuan Kembang Jepun, Lan Fang, 2006. Jakarta : Penerbit Gramedia
22. Putri Sasirangan, M. Hasbi Salim, 2006
23. Tatangar. Iwan Yusi. 2006. Jakarta : Karya Mandiri Nusantara
24. Jazirah Cinta, Randu Alamsyah, Jakarta : Penerbit Zahra, 2008

PENERBITAN ANTOLOGI ESEI SASTRA PRIBADI
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi esei sastra pribadi karangan eseis Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 11 judul, yakni.
1. Tionghoa dalam Sastra Indonesia, Sainul Hermawan, 2005. Yogyakarta
2. Maitihi Sastra Banjar, Sainul Hermawan, 2006. Banjarmasin
3. Teori Sastra : Dari Marxis Sampai Rasis, Sainul Hermawan, 2006. Banjarmasin : PBS FLIP
4. Lingkaran Kata, antologi artikel Mahmud Jauhari Ali. 2008. Kertak Hanyar : Komunitas Sastra Indonesia
5. Ragam Aplikasi Kritik Cerpen dan Novel, Sainul Hermawan, 2009. Banjarmasin : Tahura Media. Antologi Kritik Sastra
6. Peranan Sastra Dalam Pentas. Ian Emti, 2001. Banjarmasin : HIPSI Kalsel
7. Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Jamal T. Suryanata, 2003. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
8. Negeri Benang Pada Sekeping Papan, Ali Syamsuddin Arsi, Banjarmasin : Penerbit Tahura Media. Antologi Gumam.
9. Antologi Biografi Sastrawan Kalsel, Tajuddin Noor Ganie, 2009. Banjarmasin : Puskajimastra Kalsel.
10. Sejarah Lokal Kesusastraan Indonesia di Kalsel 1930-2009, Tajuddin Noor Ganie, 2009. Banjarmasin : Puskajimastra Kalsel
11. Bahasa dan Gaya Puisi Sapardi Djoko Damono (Analisis Stilistika), Tarman Effendi Tarsyad, 2009. Banjarmasin : Tahura Media. Analis Puisi

PENERBITAN ANTOLOGI ESEI SASTRA BERSAMA
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin diketahui bahwa jumlah antologi esei sastra bersama karangan para eseis Kalsel yang terbit selama kurun waktu 2000-2009 setidak-tidaknya tercatat sebanyak 4 judul, yakni.
1. Sketsa Sastrawan Kalimantan Selatan. Jarkasi dan Tajuddin Noor Ganie. 2001. Banjarmasin : Balai Bahasa Banjarmasin
2. Sastra Banjar Kontekstual, Sainul Hermawan dan Jarkasi, 2006. Banjarmasin
3. Ensiklopedia Sastra Kalimantan Selatan Saepuddin, Dahliana, dan Siti Akbari (Editor), 2008. Banjarbaru : Balai Bahasa Banjarmasin
4. Pengkajian Puisi : Teori dan Aplikasi, Endang Sulistyowati dan Tarman Effendi Tarsyad, 2009. Banjarmasin : Tahura Media. Buku Teks Perkuliahan












BAHAN BACAAN
Antemas, Anggeraini. 1986. Mutiara Nusantara (Seri Kalimantan). Amuntai : Penerbit Mega Sapura. Cetakan I.
Artha, Artum. 1981. Lintasan Sejarah Pers di Kalimantan (Wartawan Wartawan Kalimantan Raya). Banjarmasin. Cetakan I.
Artha, Arthum. 1983. Mengenal Penyair Kalimantan Setengah Abad Silam. Banjarmasin : SKH Banjarmasin Post. Senin, 7 Nomvember 1983. Hal 7.
Artha, Artum. 1997. Mengenang Buah Pena Penyair yang Telah Tiada. Banjarmasin. SKH Dinamika Berita Banjarmasin.
Artha, Artum. 1997. Di antara Puisi Pers dan Bahasa Puisi Bersendi Sasangga Budaya Susastra. SKH Dinamika Berita Banjarmasin, 2 Maret 1997
Artha, Artum. 1997. Di antara Puisi Pers dan Bahasa Puisi Bersendi Sasangga Budaya Susastra. SKH Dinamika Berita Banjarmasin, 9 Maret 1997
Aziddin, Yustan. 1975. Data Seni Sastra (dimuat dalam laporan hasil penelitian Data Kesenian Daerah Kalsel). Banjarmasin : Proyek Pengembangan Kesenian Daerah Kanwil Depdikbud Kalsel. Cetakan I.
Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra (dari Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisme). Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar. Cetakan II.
Ganie, Tajuddin Noor. 1995. Ensiklopedi Lokal Kesusastraan Indonesia di Kalsel. Banjarmasin. Penerbit Puskajimastra Kalsel. Cetakan I.
Ganie, Tajuddin Noor. 2002. Profil Sastrawan Kalsel 1930-1999. Banjarmasin : Skripsi S.1 STKIP PGRI, tidak diterbitkan.
Saleh, M. Idwar. 1995. Sejarah Daerah Kalimantan Selatan. Banjarmasin : Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Kanwil Depdikbud Kalsel, Banjarmasin. Cetakan I.
Seman, Syamsiar. 2002. Hassan Basry Bapak Gerilya Kalimantan. Banjarmasin : Penerbit Lembaga Studi Sejarah Perjuangan dan Kepahlawanan Kalimantan Selatan. Cetakan I.
Soebely, Burhanuddin. 2004. La Ventere de Kandangan (Mozaik Sastra HSS 1937-2003). Kandangan : Cetakan I